Saatnya Merefleksi Diri
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." Mazmur 46:2
Di hari ini semua orang pasti berkata dalam hati, "Oh tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir di dibulan November 2018 dan sebentar lagi sudah Desember lagi, Natal lagi dan tahun baru lagi, uuuuhhhh waktu kok begitu cepat berlalu ya, padahal banyak hal yang belum tercapai dan banyak yang belum ku selesaikan."
Nah, Sekarang saatnya merefleksi diri kita.
Sahabat, sudah hampir satu tahun lagi perjalanan hidup kita, hampir, sedikit hari, hanya menghitung hari, kita akan sampai kepada akhir dari tahun 2018 ini, akankah kita bisa sampai kesana?!? Akankah? Masih adakah waktu untuk itu?
Alkitab menyatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun yang di bawah langit ada waktunya." (Pengkotbah 3:1). Yang pasti, waktu akan terus melaju dan siapa pun kita, tak mampu mengubah dan menghentikannya. Oleh sebab itu, mari kita merefleksi diri dari sekarang. Ibarat orang sedang bertanding, akankah dia bisa sampai kegaris finish? Banyak yang jatuh dan tidak sangguh berdiri lagi saat hanya beberapa meter saja dari garis finish. Dan bisa saja hal itu terjadi didalam kehidupan kita saat ini, kita berencana apa yang akan dibuat dibulan akhir atau dipenghujung tahun nanti, tapi kita tak tahu waktu kita itu, sampai atau tidak kesana.
Berhargakah waktu bagi sahabat? Hari-hari yang kita jalanai sepanjang tahun 2018 ini akan menjadi suatu kenangan, menjadi masa lampau dan tak mungkin terulang kembali. Sekali lagi, satu hal baik untuk kita lakukan di hari ini, akhir dari November ini adalah merefleksi diri, akankah kita masih bisa melangkah sampai kepada penghujung tahun nanti atau tidak, karena tanpa merefleksi diri dan melakukan kontemplasi (perenungan) kita tidak akan pernah bersyukur dan mensyukuri berkat yang Tuhan kasih kepada kita selama ini, atau kita menghambur-hamburkan waktu kita ini dengan percuma.
Di tahun 2018 mungkin banyak warna kehidupan suram telah kita alami: kesulitan, kesesakan dan penderitaan, di mana tak seorang pun dapat kita jadikan sandaran, bahkan uang yang kita punya pun tak dapat menolong dan menyelamatkan kita. Kita mungkin hanya bisa berdoa sebagaimana dinasihatkan Yakobus, "kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!" (Yakobus 5:13a). Artinya kita menjadikan Tuhan, bukan yang lain, sebagai penolong dan pengharapan kita. Bukankah telah terbukti bahwa Tuhan sanggup menolong kita?
Mazmur 46 ini ditulis saat kesukarang sedang melanda, di mana Yerusalem sedang dikepung oleh Sanherib, raja Asyur, namun Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan. Walaupun saat ini gunung bergoncang dan sekalipun bumi berubah, percayalah bahwa perlindungan Tuhan menjadi jaminan rasa aman kita. Dia selalu punya cara ajaib untuk menolong kita. Waktu tidak akan menunggu kita. Siapa yang dapat menjamin bahwa kita dapat menyambut matahari esok pagi atau masih bisa melangkah 31 hari lagi menuju penghujung waktu?!?
Marilah sahabat kita renungi, sebulan kedepan ini kita renungi apa yang telah kita perbuat pada tahun ini, dan apa yang akan kita perbuat ditahun yang baru nanti. Semoga Kristus mencerahkan kita dan memberikan yang terbaik bagi kita, orang yang mengasihi-Nya.
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. (Yesaya 54:10)
Amin.
Tuhan bersama mu