Penampilan Fisik Yang Menipu
"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia,..." (Amsal 31:30)
"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7)
Sahabatku...
Banyak manusia hanya melihat paras dari manusia yang ia lihat, dan banyak dari paras yang ternyata baik itu ternyata menipu. Karena tidak semua yang terlihat baik itu adalah baik dan benar.
Butuh bukti? Mari temui tukang copet di kereta atau di busway, tidak ada dari mereka berwajah garang dan sangar, semua dari mereka berpenampilan rapi dan bersih, memakai dasi, terkadang jas dan membawa tas selayaknya orang kantoran. Mari lihat penipu-penupi bank, mereka tidak bersendal jepit, mereka tidak memakai baju lusuh, mereka semua berpenampilan baik, tapi mereka penipu. Jadi banyak yang salah bila hanya melihat dari penampilan luarnya saja.
Ada sebuah cerita,
Seorang anak lelaki 12th memasuki Pet Shop bertuliskan :"Dijual Anak Anjing"
Lalu ia bertanya kepada penjual yang ada di toko, "Pak...berapa harga seekor anak anjing yang bapak tulis diluar itu?!"
Penjual sekaligus pemilik toko menjawab, "Ohhh ituuuu, harganya berkisar antara 30 sampai 50 Dollar nak...."
Anak itu berkata, "Tapi aku hanya mempunyai 23,5 Dollar. Bisakah aku melihat-lihat anak anjing itu?" (pintanya kepada si pemilik toko)
Sambil tersenyum dan berpikir yahhh aku baru saja didatangi anak miskin, tetapi tetap saja pemilik toko bersiul memanggil anak-anak anjing tersebut. Tak lama kemudian muncullah lima ekor anak anjing sambil berlarian bertabrakan dan saling bercanda menghadap si pemiliknya. Tetapi ternyata masih ada seekor lagi yang tampak tertinggal di belakang dengan jalan perlahan dan sepertinya susah sekali berjalan.
Anak itu bertanya lagi kepada si penjual, "Kenapa anak anjing itu?"
Dan si pemilik toko menjelaskan bahwa anak anjing itu menderita cacat karena kelainan di pinggul saat lahir sehingga dia berjalan tertatih-tatih dan perlahan.
Akan tetapi si anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Paaakkk.... Aku beli anak anjing yang itu, aku mau yang ituuu!!."
Pemilik toko menjawab, "Haaaahhh?!?!?!? Tidak salah nak?!? Jangan, jangan beli anak anjing cacat itu, Nak. Nanti kamu kecewa..., dia tidak bisa apa-apa. Tapi.... Jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan secara percuma untukmu.... (sambil tersenyum)"
Anak itu diam. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku tak mau diberikan cuma-cuma. Meski cacat, harganya sama seperti anak anjing lainnya. Aku akan bayar penuh. Saat ini uangku 23,5 Dollar. Tapi tunggu... aku akan pulang dan kembali lagi untuk melunasinya."
Si pemilik toko itu berkata lagi, "tidak... tidak... aku beri saja gratis, tapi nak...., lebih baik jangan ambil anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat, tidak bisa melompat dan bermain seperti anak anjing lainnya."
Anak itu terdiam lagi sambil menatap si pemilik toko. Lalu ia menarik ujung celana panjangnya dan menarik bajunya keatas yang terselip kedalam celana panjangnya. Dan tampaklah kaki yang cacat serta pinggul yang terbalut rangkain kawat besi.
Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari cepat. Akupun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main seperti anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang bisa mengerti penderitaannya dan merawatnya. Seperti yang sudah dilakukan orang tua angkat ku saat ini, aku adalah anak panti, tidak ada yang mau mengambilku karena aku tidak terlihat baik, aku anak cacat, bukan anak yang sempurna, akan tetapi, bukan berarti hatiku pun ikut cacat, ditangan orang tuaku angkat ku yang penuh kasih, aku bisa seperti sekarang ini"
Pemilik toko itu kaget luar biasa dan terharu, ia tidak menyangka, cerita punya cerita ternyata anak yang biasa ini, yang cacat kaki dan pinggul nya ini adalah anaknya orang yang paling kaya dikota itu. Karena tidak terlihat oleh mata dan si anak tidak bercerita sebab itu ia tidak mengetahui anak ini cacat dan ternyata anak yang paling kaya didaerahnya.
Akhirnya pemilik toko itu berkata, "ambilah, dan berbuatlah seperti yang kamu inginkan, sekarang dia milikmu, maaf.... kamu memang benar, tidak semua yang cacat itu tidak bisa menjadi baik, dan yang terlihat sempurna itu tidak punya cacat. Naaaakkkk.. walau kamu cacat, tapi hatimu sempurna, berbahagia aku menemui mu dan belajar dari mu hari ini..."
Sahabat..., Nilai kemuliaan hidup bukanlah terletak pada status ataupun kelebihan yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita lakukan berdasarkan pada Hati Nurani yang mengerti dan yang mau menerima kekurangan. Tidak ada yang sempurna dimuka bumi ini. Dan belum tentu yang terlihat baik itu selalu benar, dan belum tentu yang dilihat jelek itu tidak bisa menjadi baik.
Jangan melihat penampilan fisik seseorang, karena penampilan itu bisa menipu, karena tidak selamanya penampilan fisik yang terlihat sempurna dan baik itu menjamin dia adalah orang yang benar dan pribadi yang memuliakan Kristus.
Karena keindahan fisik bukanlah jaminan keindahan batinnya.
---o0o---
"Milikilah kecantikan batin dalam diri kalian. Hiasi diri kalian dengan perhiasan yang tidak bisa rusak, yaitu ketenangan dan kelembutan, yang sangat bernilai di mata Allah." (1 Petrus 3:4)
Amin.
Tuhan bersama mu