Cara Tuhan Menyelamatkan


Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? (Roma 11:34)

Suatu hari seorang yang hamba Tuhan bernama Johnson pergi menggunakan kereta dari Dallas ke Texas City port untuk sebuah pelayanan keluarga. Saat itu hujan salju turun lebat sekali, dan di pertengahan jalan kereta berhenti di sebuah stasiun kecil. Johnson mungkin saat itu ia iseng, karena memang perjalanan jauh dan bosan duduk terus di kereta, dia menyempatkan keluar dari kereta untuk melihat keadaan diluar sambil membuang rasa bosannya dan sambil melihat pemandangan yang semua memang sudah tertutup oleh salju, tanpa ia sadari ia sudah berjalan agak jauh meninggalkan kareta karena keisengannya untuk melihat-lihat sekitar. 

Saat itu angin bertiup dan lepaslah topi yang ia kenakan, dan ia mengejarnya kearah semak yang sudah dipenuhi salju, ahhhh akhirnya dia berhasil mendapatkan topinya kembali. Saat sedang asik mengambil topi dan mengenakannya kembali, ia mendengar peluit kereta berbunyi bertanda kereta akan segera diberangkatkan kembali. 

Berlarilah ia menuju kereta tapi apa daya dia terpeleset di salju dan terjelembab disana, saat ia bangun untuk mengejar lagi, kereta sudah berjalan dan telah menjauh daripada nya. Dan saat ia sampai di stasiun dia pun berteriak, dan yahhhh kereta sudah menjauh dan tak mungkin mundur kembali. Dia mengumpat sejadi-jadinya dan marah serta sedih, karena semua pakaiannya berada di kopor itu. Dan akhirnya dia marah kepada Tuhan, "Tuhan kenapa ini...., tidak tahukah Engkau bahwa perjalanan ini adalah Engkau sendiri yang memerintahkan dan aku harus tiba tepat waktu? Mengapa ini terjadi, uuuuhhhhh.... aku kecewa sekali" (umpatannya kepada Tuhan)

Karena stasiun itu berada di tengah hutan dan didaerah perbukitan tanpa adanya petugas disana, akhirnya dia memberanikan diri berjalan menuju ke desa setempat yang memang lumayan jauh dari stasiun untuk mencoba menginap disana sebelum kembali lagi ke Dallas karena kereta hanya 2 hari sekali berjalan melalui stasiun itu. Sesampainya dia di desa terdekat, dia ceritakan kejadian yang menimpanya akhirnya dia mendapat tumpangan dirumah penduduk setempat.

Keesokan harinya, ramai orang membicarakan bahwa tadi malam ada kereta yang tergelincir masuk kedalam sungai yang dalam karena kereta itu lepas kendali dan dikabarkan semua penumpang meninggal karena tingginya jembatan itu dan dinginnya air sungai itu yang sebagian telah membeku. Ia pun penasaran keluar dari rumah itu untuk mendengarkan beberapa orang yang sedang membicarakan perkara itu, betapa kagetnya ia, bahwa kereta yang ia tumpangi kemarin itu adalah kereta yang sedang mereka bicarakan dan kereta yang mengalami naas malam itu juga. Dia lari kembali masuk ke rumah itu dan ia menangis sejadi-jadinya dan meminta ampun kepada Tuhan karena telah marah, emosi dan mengumpat dan ia juga berdoa mengucap syukur karena ternyata Tuhan punya cara tersendiri  untuk menyelamatkan nyawanya, walau dengan cara yang dia tidak dapat menerimanya saat itu.

Sahabat....
Apa yang bisa kita ambil dari cerita ini? Bukankah jalan Tuhan itu tidak terselami? Bukankah kita pernah mengalami hal seperti ini? Ingatkah kita beberapa saat yang lalu ada sebuah pesawat yang baru saja jatuh di Indonesia dan ada satu calon penumpang yang selamat karena ketinggalan pesawat? Bukankah itu cara Tuhan untuk menyelamatkannya? Kalau saja ia tidak terlambat, mungkin dia akan masuk daftar orang yang hilang atau yang meninggal dunia karena tragedi itu.

Sahabat ku, masalah, kesulitan ataupun petaka, kadang bisa terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang sepenuhnya terjadi memang karena kesalahan kita. Namun, banyak juga yang terjadi karena ada suatu hal yang memang mau  Ia kerjakan bagi kita atau mau Ia nyatakan bagi kita umat yang mengasihi-Nya yang pasti dengan cara-Nya sendiri.

Sebuah pembelajaran dan hikmah justru akan kita peroleh setelah kita melewatinya. Jadi...., mulai saat ini, apapun yang terjadi, cobalah untuk tidak mengeluh, marah, kesal dan jengkel dahulu dengan apa yang sedang atau telah terjadi sebelum kamu tahu betul apa makna di balik semua masalah dan kesulitan itu. Apakah karena kesalahan kita sendiri atau memang ada rencana Tuhan dibalik ini semua.

Kadang hikmah di balik kesulitan baru dapat kita pahami setelah kita sudah atau telah melewati masalah dan kesulitan itu sendiri, walau mungkin.... mungkin membutuhkan waktu baru kita sadar bahwa ini semua adalah rencana Tuhan. Karena itu, janganlah cepat mengeluh dahulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu, mungkin ada maksud Tuhan dari semua itu yang kita sendiri tidak tahu. 

Tak bosan-bosan aku selalu mengingatkan tentang Roma 8:28 kepada sahabat semua. Sengaja tidak ku tulis, agar sahabat mau membuka Alkitab buku ataupun Alkitab online untuk membacanya sendiri, karena dengan membaca, tulisan itu akan meresap kedalam pikiranmu dan menjadi rhema dan hal itu akan terjadi bila kita percayai.

Sekali lagi, kita tidak pernah bisa mengetahui rencana dan rancangan Tuhan didalam hidup kita, kita hanya bisa menjalaninya dengan pasrah, yang pasti semua rancangan dan rencana Tuhan itu selalu baik untuk kehidupan kita, (baca Yeremia 29:11).

Jalan Tuhan adalah jalan yang indah walaupun saat kita diberikan itu terkadang tidak seperti yang kita inginkan dan bertolak belakang dengan semua rencana kita. Tapi ketahuilah Dia tahu yang terbaik untuk kita walau kita sendiri tidak tahu apa itu dan apa rencana Tuhan dalam kehidupan kita. 

"O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! (Roma 11:33)

Amin.
Tuhan bersama mu

Popular posts from this blog

Berilah Maka Kamu Akan Diberi

Berfoya-foya Dalam Kemewahan

Masih Ragu Dengan Kuasa-Nya?