Mengucap Syukur Senantiasa
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)
Kata yang mudah diajarkan dan diucapkan dikala semuanya berjalan dengan baik, tetapi bagaimana bila saat itu suasananya atau apa yang kita dapat tidak seperti yang kita inginkan, masihkah kata-kata itu bisa kita ucapkan?
Bahkan aku pernah mendengarkan sebuah ucapan yang membuat aku kaget saat pergi bersama beberapa yahhh boleh dibilang pemuka agama deh dari sebuah Gereja di tempat ku berada. Saat kami terjebak macet dan AC kendaraan Gereja mengalami rusak pas saat macet itu terjadi. Dia melontarkan kata yang hmmmm, yang membuatku kaget hahahaha. Aku berpikir, pemuka agama aja bisa seperti itu mengumpat, gimana dengan orang awam atau orang biasa yang bukan klerus.
Memang penyebutan kata-kata "mengucap syukur" itu mudah, mudah bila sedang didalam hal yang enak, atau kita sedang mengajarkan kepada seseorang apa arti mengucap syukur, tetapi.... Tetapi kita lupa kata-kata itu saat kita terjebak oleh suasana yang tidak menyenangkan, akui saja hal itu sering terjadi didalam kehidupan kita, kita sering mengumpat, Dia tahu kok apa yang kamu katakan dan Dia hanya tersenyum dengan ucapanmu itu, karena apa, karena hati dan mulut mu ternyata berbeda.
Sahabat
Rasul Paulus menasehati jemaat di Tesalonika untuk selalu bersukacita, berdoa dan bersyukur. Sebab itulah yang dikehendaki Allah. Mengucap syukur bukan hanya ketika kita menerima berkat, tetapi dalam segala hal, baik dalam kekurangan maupun kelimpahan, baik dalam suasana enak maupun sebaliknya.
Kuncinya adalah menerima dan menikmati apa yang ada, bukan apa yang tidak ada, menikmati apa yang sedang kita hadapi dan jalani. Dari situ hidup kita akan dipenuhi dengan rasa syukur. Bersyukur atas apa yang kita makan dan minum hari ini, bersyukur atas apa yang kita punya hari ini.
Kami tidak ada yang dimakan hari ini, bersyukurlah masih dapat minum. Bahkan airpun tidak ada saat ini, bersyukurlah kamu masih diberi kehidupan. Hidup juga Senin Kamis brother...., ya bersyukurlah masih bisa hidup Senin Kamis, bukan hanya Senin atau Kamis saja hahahaha. Begitulah kira-kira. Ingat... selama nafas kehidupan masih ada di paru-paru dan hidungmu, selama jantungmu masih berdetak, ucapkanlah syukur senantiasa. Karena bila semuanya itu berhenti, maka berhentilah semua kehidupanmu.
Mari kita belajar untuk senantiasa mengucap syukur dalam keadaan apa pun, entah baik atau buruk, entah enak ataupun tidak enak.
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita. (Efesus 5:20)
Amin.
Tuhan bersama mu