Hidup Adalah Anugrah Dari Tuhan
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (1 Tawarikh 16:34)
Ada sebuah cerita yang mungkin sering kita dengarkan dan akan aku angkat kembali agar kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah Ia berikan kepada kita secara cuma-cuma atau gratis.
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada di sampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dan satu saat gadis buta itu berkata bawah ia akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.
Singkat cerita, suatu hari, ia mendapat kabar bahwa akan ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya. Perasaan senang dan bahagia dia ceritakan kepada sang kekasih bahwa dia sebentar lagi akan mendapatkan donor mata sehingga dia bisa melihat dunia, termasuk melihat kekasihnya. Dan kekasihnya pun ikut kembira. Tibalah saat penantian itu tiba, dia memasuki ruang operasi diikuti oleh kekasihnya. Karena ada masalah dengan kesehatannya si gadis harus menjalani perawatan intensive karena sebuah penyakit maag jadi penyembuhan memakan waktu yang agak lama, dan memang si pemuda juga berpesan bahwa jangan dibuka perban matanya sebelum dia (si gadis) sehat dan ia sendiri yang akan membukanya kelak (pinta si pemuda kepada pihak rumah sakit)
Selesailah perawatan tersebut dan si gadis dinyatakan sehat, sampailah kepada klimaka dimana perban mata akan dibuka dan kekasihnya bertanya, kepada gadis pujaannya, "Sekarang aku akan membantumu membuka perban ini, dan sebentar lagi kau bisa melihat dunia. Apakah kau mau menikah denganku?" tanya sipemuda ini, sontak si gadis berkata, "aku mencintaimu dan aku akan buktikan janjiku, engkaulah pria idamanku...."
Perlahan-lahan perban itu dibuka... dan apa yang terjadi setelah dia dapat melihat dunia? Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya juga ternyata adalah seorang tuna netra atau seorang buta, ia menangis sejadi-jadinya dan.... Dan dia menolak untuk menikah dengan pria yang sudah menjadi pujaannya itu. Akhir kata, dengan sangat sedih kekasihnya pergi meninggalkan ia dengan kepedihan yang amat mendalam, kemudian si pria ini memohon bantuan kepada sahabatnya untuk menulis surat singkat kepada gadis itu, dan isinya adalah;
"Sayangku, sekarang kamu sudah dapat melihat, melihat dunia dan melihat kehidupan nyata, aku mohon, tolong jaga baik-baik bola mata saya, aku akan selalu tetap mengasihimu, walau dirimu sebaliknya, salam dari orang buta." dan pingsanlah ia sesudah membaca surat tersebut dengan penyesalan yang amat mendalam tetapi semua sudah berlalu, di pria pergi entah kemana.
Sahabat ku,
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugerah. Saat kamu mengeluarkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh tentang apa yang ingin kamu makan - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya sesuatu pun untuk dimakan.
sahabat, ingat saat kamu memohon kepada Tuhan dan bila Tuhan kabulkan kamu akan buat begini dan begitu, bagaimana dengan janjimu? Sudahkah kau lunasi? Jangan sampai kebaikan Tuhan kau balas dengan kesedihan yang mendalam, jangan pernah menyakiti hati Tuhan, tepatilah janjimu, apapun itu, jangan pernah lupa, yang engkau dapat itu bukanlah hasil karyamu, tapi itu adalah hasil dari kebaikan dan belas asih Dia yang mencintaimu.
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. (Efesus2:8)
"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran." (Yakobus 1:17)
Amin.
Tuhan bersama mu