Janganlah Menyimpan Dosa dan Dendam
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN. (Imamat 18:18)
Memaafkan merupakan suatu cara untuk melatih pikiran kita untuk tidak terus-menerus meanggap diri kita sebagai korban dan merasa tertekan akibat kesalahan yang telah dilakukan terhadap diri kita. Tanpa kita sadari menyimpan dendam itu dapat memengaruhi fungsi otak dan kesehatan mental keseluruhan yang akhirnya juga berdampak terhadap kesehatan fisik. Sama saja dengan menimbun dan menyimpan sampah.
Ada ilustrasi yang bagus dan dapat diajarkan kepada keluarga kita semua sejak dini kenapa kita tidak boleh menyimpan dosa dan dendam.
Namanya permainan bendo (benci dosa yang disingkat)....
Seorang guru Agama ingin mencoba menerangkan kepada siswa-siswinya tentang mengapa mereka tidak boleh menyimpan benci, dendam dan dosa dengan cara permainan ini agar mereka selalu mengingatnya.
Anak-anak, mari kita bermain bendo, siapa mau? (kata guru)
Sayaaaaaaaa......... (anak-anak menjawab)
Besok siapkan kantong plastik transparan ya, kantong plastik bening dan isi dengan sisa potongan sayur ibu kalian dan masukanlah kentang didalamnya, makin banyak sisa potongan makin bagus, naaahhhh.... kalau kalian sebel atau marah atau benci kepada seseorang, namai saja kantong plastik itu dengan A dan seterusnya, makin banyak kalian mempunyai musuh, sebel atau marah dan benci, kalian harus membawa beberapa kantong plastik untuk dinamai, mengertiii?!? (perintah guru).
Mengerti bu guruuuuuuuuu........!?!!?!! (jawab murid)
Akhirnya mereka melakukan hal yang diminta guru, mereka keesokan harinya ada yang datang membawa 3 kantong plasti, ada yang membawa 4 ada yang cuma membawa 2 dan ada yang membawa satu, bahkan dengan bangganya ada yang membawa 5 dan setiap hari mereka harus membawa kantong plastik itu selama 10 hari bila kesekolah, bahkan sampai ke toilet pun mereka harus membawa semua kantong plastik miliknya, begitupun juga disaat mereka keluar kelas untuk istirahat makan.
Hari berganti hari, sayuran mulai membusuk dan mengajak si kentang ikut juga dalam pembusukan, (tahu kan bila kentang membusuk seperti apa aromanya? Bila belum tahu coba lah dirumah hehehe) aroma tidak sedap mulai muncul perlahan dari dalam kantong plastik itu. Murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 kantong plastik, selain berat, baunya juga tidak sedap.
Setelah satu minggu berjalan, aroma itu makin busuk baunya, sampai-sampai beberapa murid mengeluh. Tetapi mereka patuh. Akhirnya, semua sampailah pada hari yang kesepuluh, dan mereka diminta membuang semua nya itu ke bak sampah sekolah, wahhhh mereka terlihat lega sekali dan bebas dari penderitaan.
Setelah semua itu selesai, jendela kelas dibuka semua dan kantong-kantong plastik sudah dibuang, maka didalam kelas yang tadinya sudah mulai beraroma tidak sedap itu dan sekarang sudah mulai kembali normal, berkatalah si ibu guru itu: "Anak-anaaaaak...... Bagaimana rasanya membawa kantong sayur dan kentang selama 10 hari?"
Dan keluarlah keluhan dari murid-murid SD tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi dan orang tuanya pun mulai memprotes karena rumah mereka mulai dipenuhi dengan aroma tidak sedap itu.
Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.
Kata ibu guru kepada muridnya: "Anak-anakku.... Seperti itulah kebencian dan dosa yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain dan memohon maaf kepada Tuhan. Makin hari kebencian dendam dan amarah kita kepada sesama maupun dosa kita kepada Tuhan itu akan menjadi beban didalam hidup kita dan menjadikan kita beraroma tidak sedap dimata manusia apalagi Tuhan, bayangkan bila kalian mendendam kalian berjumpa saja pasti tidak mau apalagi berbicara, itu bagaikan kita mendekati sampah yang bau bukan?!? Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 10 hari, bagaimana jika kita membawa kebencian dan dosa itu seumur hidup? Alangkah tidak nyamannya ... !!!
Ibu guru bertanya lagi.... "Anak-anak...., apa rasanya saat kalian membuangnya semua itu? Dan semua anak-anak menjawab "Enak buuuuu, ringan sekarang dan tidak ada beban dan tidak ada bauuuuuuu!!!"
Dan guru berkata lagi "Nah sekarang bagaimana anak-anak?!?! Sudah mengerti sekarang?!?!" Jawab anak-anak "Mengerti ibu guruuuuuuu.... !!". Sejak selesainya permainan itu, tidak ada lagi permusuhan antara orang tua dan anak, murid kepada sesama murid dan murid kepada guru.
Sahabat...
Dari cerita diatas kita bisa mengambil hikmahnya. Perintah yang harus kita jalani adalah ".... buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu". (Kolose 3:8)
Coba saja bila kita masih menyimpan dosa dan menyimpan dendam itu, seperti apa beratnya hidup ini dan baunya hidup kita dimata Tuhan, dan itu kita bawa kemanapun. Tampilan luar kita bagus, putih bersih dengan wewangian, tetapi tetap saja dalaman kita itu bau dimata Tuhan.
Masih mau menyimpan dan membawa kebencian dan dosa-dosamu? Masih kuat membawa kantong-kantong kebencian dan dosa itu? Minyak wangimu dan doa mu tidak bisa mengharumkan dan tidak bisa meringankan bebanmu bila semua itu masih engkau pegang dan bawa kemana-mana. Jangan sayang membuang beban dosa dan dendam mu, karena semua itu sampah yang membuat dirimu malah menjadi sakit dan menderita.
Yakobus 1:21 "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu yang berkuasa menyelamatkan jiwamu".
Tugas mu adalah membuang semua itu dulu jauh-jauh dan terimalah Firman Tuhan yang akan menyelamatkanmu. Belajarlah untuk mengampuni dan mengasihi, karena orang benar itu "..... tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain." (1 Korintus 13:5)
Amin
Tuhan bersama mu