Bantuan Yang Tertunda
".... Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi ditempat, di mana Ia berada...." (Injil Yohanes 11:6)
Apakah respon kalian saat mendengar salah satu keluarga atau sahabat dekat yang kalian kasihi itu sakit keras dan berada dalam keadaan kritis?!? Tentu kalian ingin bergegas dan segera menjenguknya dan sebisa mungkin membantunya bukan? Tetapi......, respon Yesus saat mendengar Lazarus sakit itu sungguh berbeda, dituliskan bahwa Yesus saat itu “sengaja tinggal dua hari lagi”. Yesus
sengaja menunda untuk menemui Lazarus. Nahhh... Pertanyaannya adalah mengapa demikian?!?
Apakah Tuhan Yesus tidak peduli dengan penderitaan Lazarus dan kesedihan Maria serta Marta sehingga dengan sengaja menunda menemui mereka di saat kritis seperti itu? Ohh tidak..., tidak, bukan begitu. Tentu saja Yesus sangat peduli! Akan tetapi Dia menunggu waktu yang tepat untuk mengunjungi mereka sehingga melalui kejadian tersebut Tuhan dimuliakan (Lihat Injil Yohanes ayat 4).
Mungkin...... Ini hanya kemungkinan. Jika kita melihatnya dari sudut pandang manusia, penundaan itu adalah sesuatu hal yang menyebalkan dan yang
menyakitkan. Karena tidak ada seorang pun yang menyukai penundaan, bahkan penundaan jadwal pesawat terbang saja bisa membuat kita gusar. Apalagi penundaan orang yang mau dioperasi karena dokternya terlambat datang, waaaahhh bisa berabe tuh, keluarganya si pasien bakal ngamuk-ngamuk.
Berdasarkan pemikiran manusia, penundaan adalah sebuah bentuk kesalahan,
mungkin bisa terjadi karena faktor human error atau pun sesuatu yang tidak dapat kendalikan. Namun penundaan dalam sudut pandang Tuhan bukanlah sesuatu yang kebetulan atau sesuatu yang tidak terprediksi. Kita mungkin
melihatnya sebagai penundaan atau keterlambatan, namun sebenarnya bagi
Tuhan hal itu sudah dirancangkan-Nya.
Dalam kebijaksanaan-Nya, Tuhan mengajar kita untuk belajar banyak hal saat berada dalam waktu “menunggu” mukjizat Tuhan itu. Penundaan Tuhan yang kita terima dengan introspeksi, kerendahan hati dan kesabaran akan menghasilkan kebijaksanaan, kesabaran, daya tahan, ketekunan dan banyak kualitas lain yang
membentuk kita menjadi semakin seperti Kristus. Tetapi makin kita berontak dan menyalahkan Tuhan mengapa lama yaaaaa maka yang namanya "menunggu" itupun akan makin lama.
Yang pasti itu adalah....., coba introspeksi, gimana hubungan mu dengan Tuhan, terkadang disaat kita menanti pertolongan Tuhan, bukannya Tuhan menunda bukan, Tuhan itu sudah tahu dan sudah berbuat tapi Dia hanya menunggu, menunggu "pengakuan, pertobatan dan perubahan hidupmu". Enak dong kalau apa-apa kalian langsung ditolong Tuhan (bila yang hidupnya memang jauh dari Tuhan) kalian tidak tahu sebenarnya apa yang kurang didalam kehidupanmu itu, kalau saat itu Tuhan langsung tolong, kepercayaanmu dan pertobatanmu tidak seperti sekarang ini. Tidak pernah ada pengakuan dan tidak akan pernah ada pertobatan sejati. Itulah mengapa Tuhan menunda dan menutup semua jalan, sampai ada pertobatan dan pengakuan dari mulut mu. Tapi ingat, untuk bertumbuh didalam Tuhan, kejadian dalam hal "penantian atau penundaan" akan terus ada, dengan jenis persoalan yang lain, yang semuanya itu akan membawa kita lebih dekat lagi kepada kasih Tuhan dan mempertajam iman kepercayaan kita kepada Kasih dan Kebaikan Tuhan.
Apakah kalian pernah atau sedang berada dalam situasi seperti Lazarus, Maria dan Marta saat ini? Apakah sepertinya Tuhan begitu jauh, tidak mendengarkan mu dan tidak terjangkau? Tidak, Dia tidak jauh. Dia sangat dekat, hanya saja Tuhan sedang menunggu waktu yang tepat untuk menjawab doa-doa mu setelah engkau mengakui bahwa Dialah Tuhan satu-satunya yang bisa membantumu.
Doa mu tidak sia-sia bila dilakukan dengan pengakuan dan pertobatan yang sungguh-sungguh, saat itu kalian lakukan, maka saat itu pula Ia datang menolong mu. Ada 2 cara Tuhan menolong kita, secara langsung (karena Tuhan lebih tahu yang terbaik untuk kita) dan secara menunda untuk memberikan pelajaran kepada kita dahulu sebelum Ia menolong kita, sekali lagi karena Tuhan lebih tahu dan Ia tahu yang terbaik buat kita.
Amsal 3:5-6 "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu".
Amin
Tuhan bersama mu