Jalan TUHAN
"Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya." (Amsal 16:9)
Hallo Sabahat ku
Cerita ini pernah aku bagikan dahulu, tapi untuk merenungkan kembali begitu indah cara dan jalan Tuhan didalam kehidupan kita, maka aku angkat kembali cerita ini agar kita semua mendapat berkat dari Tuhan.
Pada suatu ketika ada sebuah kapal yang tenggelam karena diterjang badai. Tidak ada yang tersisa dari penumpang itu kecuali satu orang awak kapalnya. Dia terdampar pada sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni , dan ia benar-benar sendirian dan tak punya bekal makanan.
Berbekal keberanian, kemudian dia mulai mencari dan menyusun kayu beserta pelepah nyiur untuk dibangun menjadi sebuah gubuk kecil sebagai tempat bernaungnya. Selain itu dia juga berusaha membuat perapian untuk penghangat badan dengan cara menggosokan kayu dengan kayu dan hal itu memakan waktu yang amat lama sampai api itu terjadi.
Setelah beristirahat, keesokan harinya dia pergi mencari buah-buahan untuk mengganjal perutnya yang lapar. Namun saat dia pergi mencari buah, betapa kaget nya ia melihat asap tebal, ia berlari kegubuknya, sesampainya kembali ke gubuknya, dia mendapati gubuknya itu sudah hangus terbakar tanpa tersisa dan telah rata dengan tanah hanya tinggal kayu-kayu hitam yang tersisa, ternyata saat dia pergi, ada sebuah pelepah dan daun kering yang jatuh ke perapian itu dan akhirnya terjadi api besar dan menyulut kayu yang ada didekatnya dan terjadilah kebakaran.
Hmmmm, ya ya.... Rupanya dia lupa mematikan perapian yang dibuatnya semalam. Dia pun kesal dan berteriak marah, "Tuhaaaaaaan, mengapa Kau lakukan ini padaku, mengapa Tuhan mengapa Kau lakukan ini pada ku, Mengapaaaaa ??!!.." Sambil dia berteriak dan dia meratapi nasibnya yang bertambah malang. Tidak lama kemudian... Dia mendengar suara peluit kapal. Ternyata ada sebuah kapal laut yang sedang datang mendekat ke arah pulau! Dia berteriak kencang dan melambaikan baju yang dikenakannya agar kapal itu mendekat. Ia amat gembira dan yakin kapal itu melihat lambaian bajunya.
Singkat cerita, turunlah beberapa orang dari kapal itu menghampiri pria yang sedang gundah gulana tapi bahagia ini (bahagia karena melihat pertolongan Tuhan, pertamanya sih mengumpat, yahhh ini lah sifat manusia, selalu bicara, "mengapa ini terjadi Tuhaaann, mengapaaaaaa" apa kalian tidak malu sama Tuhan?!?!.).
Dengan tersipu bahagia, pria itu berkata kepada sang penolong, "Terima kasih kalian sudah melihat aku melambaikan bajuku dan sudah melihatnya, terima kasih, terima kasih...." akan tetapi... Mereka menjawab," Kami melihat simbol asapmu, bukan kamu, kamu tidak terlihat dari kejauhan, kami melihat hanya asap tebal mu itu, karena kami mendengar ada kapal karam dan butuh pertolongan, kami berpikir dipulau ini lah kalian terdampar, karena kami melihat asap tebal !!" Si orang yang terdampar melongo dan bingung.... ternyata asap itulah yang membuatnya ditolong, bukan karena lambaiannya, akhirnya dia memohon ampun kepada Tuhan atas kesombongannya dan atas amarahnya kepada Tuhan, ternyata, lambaian bajunya tidak ada artinya selain dari kebakaran yang menghabiskan gubugnya sehingga asap itu terlihat dari kejauhan dan pertolongan datang.
Sahabat....
Banyak dari kita marah, kesal, bahkan menghujat saat Tuhan memakai caranya untuk merubah dan menolong kita, belum apa-apa kita selalu berkata, "mengapa engkau lakukan ini Tuhan? Mengapaaaaa?" Tanpa kita sadar, kalau saja Tuhan tidak bikin itu mungkin kita sudah mati atau kita tidak mendapat pertolongan atau kita tidak berubah dan malah bisa dapat celaka. Banyak cara Tuhan merubah kita dan kadang itu menyakitkan. Tapi percayalah, semua itu akan mendatangkan kebaikan untuk kita. (Roma 8:28)
Serapi cerita ini dan lihat, apakah kita didalam himpitan selalu menyalahkan Tuhan? Didalam masalah selalu menyalahkan Tuhan? Kamu tidak tahu cara Tuhan menolong dan merubah hidupmu, karena rancangan mu bukanlah rancanganNya, "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." (Yesaya 55:8)
Amin
Tuhan bersama mu