Sia-sia Hidup Diluar Tuhan
"... sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,..." (Injil Yohanes 15:5)
“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya;” Mazmur 127:1a
Sahabat.
Apa yang dicari oleh manusia didalam dunia ini sebenarnya?
Ada 3 hal yang paling utama yang dicari oleh semua manusia di dunia ini, yaitu kebahagaiaan, keamanan dan kekayaan.
1. Kebahagiaan.
Semua orang mendambakan kebahagiaan dalam hidup. Berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan kebahagiaan. Orang berpikir kebahagiaan bisa didapat ketika punya uang, atau mobil, rumah mewah, istri cantik atau suami yang tampan dan anak-anak yang ganteng dan cantik.
Tapi kenyataannya banyak orang kaya dan memiliki semua itu tapi hidupnya tidak bahagia dan merana, selebritis kawin-cerai karena perkawinannya tidak bahagia padahal mereka serba berkelimpahan. Ada juga yang mencari kebahagiaan dengan narkoba atau seks bebas. Adalah sia-sia bila kita mencari kebahagiaan di dunia ini karena kebahagiaan yang ditawarkan dunia adalah semu belaka.
Salomo berkata (Mazmur 127:1a), “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” Rumah melambangkan kehidupan, kebersamaan, keteduhan dan kebahagiaan, dan melambangkan suatu tempat di mana kita merasa diterima dan dikasihi dan diayomi. Bila ingin hal itu terjadi, kita perlu membangun dan mendasarkan kehidupan kita didalam Tuhan. Itulah kunci memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan diluar Tuhan adalah sia-sia belaka
2. Keamanan.
Adakah tempat yang aman di dunia ini? Tidak ada! Perasaan aman dan damai ada di hati orang yang mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Rasa aman tidaklah ditentukan oleh sesuatu yang berada di luar kita, melainkan siapa yang ‘bertahta’ dalam hidup kita. Perihal rasa aman ini Salomo memiliki pengalaman: “Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kita, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Lihat Mazmur 127 ayat 1b). Sahabat mau pakai siapa untuk mengamani dirimu dan keluarga mu dan milikmu? Preman? Dan kalau dia ketangkap siapa yang akan menjaga? Jendral? Satu saat pensiun, apakah dia masih ditakuti dan masih disegani dan masih ada nyali? Karena yang ditakuti orang adalah seragamnya, bukan pribadinya. Ingat itu....!! Diluar Tuhan tidak ada jaminan keamanan.
3. Kekayaan.
Salomo adalah seorang raja yang sangat kaya, bahkan kekayaannya “...melebihi semua raja di bumi...” (lihat 1 Raja-Raja 10:23). Namun ia sadar bahwa kemampuan menikmati kekayaan dan menikmati hidup adalah sebuah karunia atau pemberian dari Tuhan semata. Dan adalah sia-sia bila kita memiliki berkat kekayaan bilamana kita tidak dapat menikmatinya! (Roti melambangkat berkat, lihat Mazmur 127 ayat 2a). Selalu ada rencanaNya di balik berkat yang Tuhan limpahkan atas hidup kita yaitu supaya kita juga menjadi berkat bagi orang lain. Tetapi jangan sampai kekayaan itu menjadi ‘ilah’ lain dalam hidup kita, ingat itu, karena ada tertulis dan jelas sekali "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Injil Lukas 12:34). Sebaliknya “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu...” (Amsal 3:9). Jadi jangan menjadi hamba daripada ba'al. Dalam Roma 6:15-23, Paulus menjelaskan, manusia terkunci hanya di 2 posisi perhambaan: (1)Sebagai hamba dosa, ia dijerat, dicengkeram dan akan terus diperbudak atau tunduk di bawah kuasa Iblis. Lama kelamaan ia menganggapnya wajar dan terbaik karena telah terbiasa; (2)Sebagai hamba kebenaran, ia dipimpin oleh Tuhan. Posisinya tak boleh naik di atas kebenaran sejati yaitu Kristus. Jadi, selamanya ia takkan pernah jadi tuan, melainkan hamba Kristus. Tanpa Tuhan, kekayaan mu semu dan tidak akan menjadikan berkat bagimu.
Semua yang sahabat cari seperti kebahagiaan, rasa aman, kebahagiaan maupun berkat disediakan hanya bagi orang yang mengandalkan Tuhan! Jadi bila diluar Tuhan, hmmmm kalian hanya akan melihat hamparan air fatamorgana, terlihat banyak dari kejahuan tetapi saat didekati semua hanyalah kehampaan. Karena ada tertulis "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Injil Yohanes 15:5) Tanpa Tuhan semua sia-sia, Tanpa Tuhan hidupmu tak akan berarti dan akan berakhir tercampakan. Hiduplah bersama Tuhan maka semua yang engkau perbuat bersama-Nya akan menjadi berkat dan bukan kesia-siaan belaka.
Amin.
Tuhan bersama mu