GEMBIRA / SUKACITA
"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22)
Sulitkah sahabat untuk tertawa dan atau bersukacita?
Kalau hal itu terjadi pasti sahabat sedang dalam beban berat dan berbagai macam kecemasan merajai hati sahabat bila memang demikian. Biasanya, bila seseorang berbeban berat tentu sulit tertawa apalagi bersukacita.
Akan tetepi, bagi orang yang percaya kepada Kristus, beban itu seharusnya tidak kita tanggung dan pikul sendiri. Karena ada tertulis "Marilah kepadaKu, semua yang lebih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Injil Matius 11:28).
Ingat sahabat! Kekuatiran itu tidak dapat mengubah keadaan dan kodisi kita seperti yang Yesus katakan, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Injil Matius 6:27).
Tuhan mengetahui segala keperluan kita dan Dia akan memelihara kita dengan cukup, asal kita mendahulukan KerajaanNya dan kebenaranNya. Mazmur Daud berkata Kalau fokus kita hanya pada masalah yang ada, hati kita jadi tawar dan sulit untuk tertawa, untuk itu "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:22(23)). Dan Amsal Salomo pun berkata "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia." (Amsal 12:25)
Jadi, kenapa kita musti kuatir dan menjadi bermuka masam bila didalam masalah? Teman jadi menjauh, kita jadi marah-marah dan uring-uringan, tidak konsentrasi dan lainnya. Ingat sahabat, makin kita muram makin masalah itu makin menjadi-jadi dan jalan menjadi buntu, sebab itu bergembiralah karena "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22). Dan juga "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.!" (1 Petrus 5:7)
Sebab itu sahabatku;
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:6-7)
Amin.
Tuhan bersama mu.