Lokomotif Keluarga
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu". (Kisah Para Rasul 16:31)
Sahabat,
Hidup kita telah ditentukan untuk berjalan di koridor yang Tuhan sudah tentukan atau di rel yang sudah Tuhan tentukan, tidak bisa keluar dari rel yang Tuhan sudah buatkan.
Kehidupan aku ibaratkan dengan lokomotif dan masinis dan juru api lah yang menjalankan lokomotif kehidupan itu. Dia harus menyiapkan lokonya baik, bersih, terawat dan bertenaga dan bukan cuma itu, kunci lokomotif itu bisa berjalan baik dan sampai ditempat tujuan adalah "masinis dan juru api nya". Seorang masinis harus pandai, mengerti dan tahu kapan dia harus mengerem, kapan dia harus tancap gas dan kapan dia harus membunyikan klaksonnya untuk memperingati didepan dan juga masinis harus selalu waspada dan juga juru api harus mengerti kapan ia memasukan batubara agar tekanan uap tetap terjaga untuk pengereman maupun menghadapi tanjakan. Apa jadinya bila masinis dan juru apinya tertidur? Maka kereta kehidupannya pun akan melaju tanpa kendali dan akhirnya keretak itu bisa keluar rel dan terguling. Masinis dan juru api harus belajar untuk menjalani loko dengan benar, gimana mau menarik gerbong sedangkan menjalankan loko sendiri saja belum benar, belum becus dan saling menyalahkan dan tumpang tindih tugas yang diberikan.
Gerbong aku ibaratkan keluarga (anak-anak). Gimana keluarga mau selamat kalau si masinis dan juru api nya saja ugal-ugalan dalam membawa lokonya, dan hmmm lokonya tidak pernah diservis gimana mau menarik gerbong? Jalan sendiri saja tidak kuat, sudah susah dan berat, gimana mau ditambah gerbong lagi.
Begitupun didalam kehidupan keluarga (anak-anak).
Bila seorang kepala keluarga dan atau wakilnya tidak becus membawa kehidupannya sendiri, bagaimana kehidupan keluarga nya dapat ia bawa atau dapat ia tarik, tentunya kehidupan akan terhenti sampai disitu, dan gerbong akan diam dan tidak bisa berjalan. Kehidupan keluarga akan terhenti sampai disitu dan hancurlah semua.
Dalam sebuah perjalanan kereta api pasti terdapat 2 orang dalam satu loko, agar mereka bisa saling menjaga, bergantian mengemudi dan saling membantu agar loko berjalan baik dan dapat menarik semua gerbong. Didalam kehidupan yang namanya keluarga, pasti ada suami ada istri dan anak-anak, itulah yang dinamakan keluarga. Bila satu orang berbuat kurang benar maka yang satu dapat menasehatinya dan membenarkannya seperti yang tertulis didalam 1 Korintus 7:14 "Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus."
Bila masinis berhalangan maka juru api dapat mengampil posisinya dan begitupun sebaliknya, mereka saling mengisi dan membantu dalam menjalani loko untuk menarik gerbong, begitupun didalam kehidupan kita bagi orang yang percaya kepada Yesus. Itulah sebab nya ada tertulis "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu" (ayat pembuka diatas). Entah itu suami duluan atau istri duluan. Walau itu bukan berarti suami/istri bertobat dan percaya kepada Yesus, terus istri/suami yang masih tidak percaya kepada-Nya otomatis diselamatkan padahal dia tidak mau percaya, bukan begitu, tetapi ada jaminan, jaminan diselamatkanNya melalui dirimu.
Saat suami/istri bertobat dan percaya Yesus, otomatis ia akan membawa kabar baik dari Tuhan untuk keluarganya, dan diajarkan dan ditularkanlah semua itu kepada keluarga, gimana kalau mereka menolak? (Sahabat, terkadang mereka menolak dan belum mau percaya karena mereka kurang pengetahuan, itulah gunanya engkau harus mengajarkan mereka Firman dan menerapkannya didalam kehidupanmu sebagai contoh yang hidup. (lihat 1 Timotius 1:13))
Itulah gunanya doa, memohon bantuan Tuhan memohon kepada Rohkudus agar memberi penerangan kepada mereka dan melunakan hati mereka dll.
Gimana kalau sudah berdoa tapi mereka tetap menolak? Ya serahkan kepada Tuhan. Ya berarti kalau mereka mati ya mereka ga selamat dong, kan mereka belum mau percaya. Oke, yang terakhir..., Doa mu akan diperhitungkan guna menyelamatkan dia dalam api penyucian.
Karena ada tertulis didalam Injil Yohanes 9:31 "Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya". Doa mu dan doa anak-anakmu yang telah percaya kepada Yesus dapat dipanjatkan dalam doa permohonan pengampunan. Banyak orang yang berkata ahhh yang sudah mati ya sudahhh... sampai disitu aja... dia udah ga bisa diselamatkan. Tapi buat ku pribadi, aku percaya adanya pengampunan melalui doa orang yang saleh.
Bila hidupmu benar, hidupmu kudus dan menjalani semua perintah dan kehendak-Nya, maka doa mu akan diperhitungkan dan doa mu akan didengar, aku percaya akan hal itu dan aku sudah membuktikannya melalui kejadian diluar nalar akal manusia, karena aku percaya mukjizat itu ada dari dahulu, sekarang dan selamanya. Satu lagi, aku terlalu percaya dengan Bunda Suci ku, Bunda Maria, dimana aku percaya bahwa Bunda akan selalu mendoakan aku dan mendoakan orang yang aku mohonkan kepadanya agar Bunda mau berbelas asih dan mendoakan kita semua kepada anakNya yang tunggal Tuhan kami Yesus Kristus guna pengampunan dosa. (ya ini kepercayaan ku ya, aku tidak memaksa siapapun untuk percaya, ini hanya iman percayaku pribadi semata.)
Sahabat.... untuk menjalani loko dengan baik, masinis dan juru api harus pintar, mampu dan benar pula dalam menjalankan lokonya, begitu juga dalam menjalani kehidupan keluarga, suami dan istri harus hidup benar dihadapan Allah, agar mampu dan diberikan kemampuan untuk menarik gerbong keluarga yaitu anak-anak mereka kedalam kehidupan yang benar dihadapan Allah, dan semua itu dimulai dari pertobatan orang tua yang sungguh-sungguh maka kereta kehidupan itu akan sampai tujuan tepat waktu dan tidak kekuarangan satu apapun.
Amin
Tuhan bersama mu