Dia Merasakan Apa Yang Kita Rasakan
"... Akulah Yesus yang kauaniaya itu." (Kisah Para Rasul 9:5)
Abad ke-20 barangkali dapat disebut sebagai "abad martir." Beribu-ribu orang Kristiani di seluruh dunia, baik laki-laki maupun perempuan telah dipenjara, disiksa, dan dibunuh karena iman mereka. Sesungguhnya, lebih banyak orang Kristiani dibunuh karena iman mereka selama abad kita ini dibandingkan semua abad sebelumnya. Kira-kira.... Apakah Allah peduli? Apakah darah, kepedihan, dan kematian saksi-saksi Kristus ini berarti bagi-Nya?
Martir pengikut Yesus pertama adalah Stefanus. Ia dilempari batu sampai mati karena kesetiaannya kepada Yesus Kristus, dan seorang pemuda bernama Saulus menyetujui pembunuhan yang brutal ini (Lihat Kisah Para Rasul 8:1).
Tak lama setelah kematian Stefanus, Saulus mengadakan perjalanan ke Damsyik dan ketika sedang berjalan, ia melihat cahaya yang memancar dari langit dan mengelilingi dia dan ia tiba-tiba rebah ke tanah. Ia mendengar sebuah suara berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Lihat Kisah Para Rasul 9:4). Saulus mungkin bertanya-tanya, "Engkau? Aku tidak menganiaya Engkau. Aku menganiaya Stefanus." Tetapi suara itu berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu" (ayat 5).
Setiap batu yang dilontarkan kepada Stefanus dilontarkan kepada Kristus. Setiap batu yang mengenai Stefanus mengenai Kristus. Setiap sakit yang dirasakan oleh Stefanus, dirasakan oleh Kristus.Begitupun setiap kemalangan yang menimpa kita Dia pun turut merasakannya. Engkau disakiti Dia pun merasakannya, engkau dijahati itu sama saja dengan mereka menjahati Yesus dan kelak Kristus akan mengadakan peritungan bagi mereka.
Sama seperti hal yang pernah terjadi di Indonesia, saat ada kasus pencemaran sebuah hal atau semacamnya, mungkin saja mister X tidak salah, tapi dia dipersalahkan, dan harus masuk kedalam hukuman karena dia dipaksa untuk dipersalahkan, apakah Tuhan tinggal diam? Dan saat ini aku melihat satu persatu orang yang menjerumuskan dia ditumbangkan Tuhan pada waktuNya melalui beberapa kasus. Memang bukan saat itu mereka menerima hukuman, tetapi Tuhan menunggu pertobatan dan pengakuan mereka, bila ada pengakuan ya Tuhan akan ampuni, tetapi bila berkeras hati maka tiada pengampunan bagi mereka dari Tuhan dan penghukuman akan terasa lebih tidak mengenakan.
Sahabat, Tuhan Yesus tahu dan ikut merasakan ketika kita disakiti demi Dia, atau kalian disakiti karena berbuat benar. Dia merasakan kepedihan kita. Tak ada serangan terhadap diri kita yang tidak dirasakan Kristus. Dia mengerti penderitaan mu. Jangan lah mengutuk tapi doakanlah mereka dan ampuni, maka pembalasan Tuhan pun akan terjadi, karena pembalasan itu milik Tuhan. Karena ada tertulis "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan". (Roma 13:19).
Amin.
Tuhan bersama mu