Kunci Mengalami dan Menikmati Janji Tuhan
"Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi." Yakobus 5:7b
Sahabat,
Adalah percuma meratapi kepedihan dan kegagalan-kegagalan kemarin. Kini saatnya kita mengarahkan pandangan ke depan dan menata langkah baru seperti yang dilakukan Paulus. "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah," (Filipi 3:13b, 14a).
Memang kadang sakit, kadang pedih dan ya memang kita harus melupakan semua itu dan maju untuk menggapai janji Tuhan daripada terus berkutak didalam masalah mu terus. Masih ingat kan jawaban Tuhan? YA, TUNGGU atau TIDAK. Jadi jangan memaksa Tuhan untuk satu hal dan meninggalkan hal lain yang memang sudah disiapkan Tuhan untuk kita.
Sahabat, Ada hal-hal yang harus kita perhatikan untuk meraih janjinya itu:
Pertama,
Kita harus punya kesabaran. Dikatakan, "Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!" (Yakobus 5:8).
Sabar berarti tidak lagi mengomel atau bersungut-sungut, apa pun keadaannya. Kita bisa belajar dari petani, "...ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi." Para petani harus sabar menunggu hingga musim panen tiba. Dalam masa penantian itu bukan berarti petani diam dan berpangku tangan saja. Sebaliknya mereka tetap bekerja, bahkan lebih keras lagi, mengairi tanaman, memberi pupuk membersihkan gulma dan juga memberantas hama.
Panas terik, hujan lebat, petir atau halilintar tidak menyurutkan semangatnya! Ini berbicara tentang keteguhan hati. Teguh berarti setia, artinya tidak goyah dan tetap fokus pada janji Tuhan, karena pada saatnya kita akan menuai. Amin aku percaya itu akan terjadi.
Kedua,
Kita harus bertekun seperti "...mereka yang telah bertekun;" (Yakobus 5:11). Perhatikan hidup Ayub, meski mengalami ujian dan penderitaan yang hebat dan berat, hatinya tetap berpaut kepada Tuhan karena dia tahu bahwa ujian terhadap iman akan "...menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:3). Karena ketekunannya hidup Ayub dipulihkan secara luar biasa (baca Ayub 42:10).
Jadi, artinya bertekun itu adalah, melakukan tindakan dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah, dan dilakukan didalam kesabaran dan keiklasan.
Sahabat, Seperti yang tertulis didalam Yakobus 1:4 "biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Marilah kita memulai dua hal ini agar dapat mengalami dan menikmati janji Allah tergenapi didalam kehidupan kita, seperti yang tertulis didalam Roma 12:12 "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." Injil Markus 11:24
Amin.
Tuhan bersama mu