Taruhlah Pikiran Yang Sejalan Dengan Kristus
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Filipi 2:5
Seringkali pikiran kita dipenuhi hal-hal yang membuat diri kita lemah dan tidak berdaya bahkan pikiran kita menindas dirikita sendiri dengan selalu memikirkan kita tidak bisa, tidak sanggup dan selalu mengambil yang negatifnya. Ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan, sakit hati serta hal-hatl negatif lain selalu memenuhi pikiran kita. Akibatnya kita sering jatuh bangun di dalam dosa.
Tapi ada orang yang memiliki kehidupan selalu berkemenangan dan menjadi sumber inspirasi kita meski berada dalam situasi-situasi sulit. Bagaimana supaya kita memiliki pikiran yang berisi hal-hal positif dan berkenan kepada Tuhan? Bagaimana supaya kita dapat berpikir sebagaimana Tuhan berpikir? Mungkinkah? Sesungguhnya, kita dapat melakukannya!
Alkitab mengatakan bahwa melalui Perjanjian Baru di dalam Kristus, Allah telah memberikan kepada kita hati yang baru dan roh yang baru. Roh yang diberikanNya itu adlah RohNya sendiri. "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:26-26).
Jadi kita bisa memiliki pikiran seperti Kristus seperti kata Rasul Paulus, "...kami memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). Tuhan Yesus telah membuat rancangan bagi kita agar kita memiliki hidup yang berkemenangan dengan cara menaruh pikiranNya sendiri di dalam diri kita. Tuhan adalah Pribadi yang positif, maka bila kita berpikir sesuai dengan pemikiran Kristus, semua yang kita pikirkan adalah hal-hal yang positif, bukan negatif.
Selama pelayanan-Nya di bumi Tuhan Yesus selalu memperlihatkan sikap dan penampilan yang positif sekalipun Dia menanggung banyak penderitaan, difitnah, diolok-olok dan ditinggalkan murid-muridNya di saat Ia justru sangat membutuhkan mereka. Namun di tengah-tengah semua hal yang negatif itu Ia tetap bersikap positif. Kata-kata yang keluar dari mulutNya selalu positif, bahkan kepada penyamun yang tergantung di atas kayu salib di sebelahNya pun.
Sahabat, bagaimana dengan mu? Bagaimana sikap dan perkataan mu? “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” (Filipi 4: 8-9)
Amin.
Tuhan bersama mu.