Keluar Dari Jurang Masalah


Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. (Mazmur 130:1-2)


Sahabat....,  jurang  di atas  dapat pula menggambarkan  suasana kehidupan yang  sedang kita alami. Suatu keadaan yang  kurang nyaman, berada dalam sebuah masalah seperti  tekanan/penderitaan,  kekecewaan, kegagalan, kehilangan harapan bahkan hampir putus asa. Tidak tahu apalagi yang harus kita perbuat, dan bahkan kita tidak dapat melakukan apapun.  Dalam keadaan seperti  ini biasanya kita bertanya-tanya, mencari sebab-sebab  mengapa  masalah itu menimpa kita. Kita bisa saja menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, atau menyalahkan diri sendiri dan sebagainya. Namun, kadang-kadang  jawaban yang kita peroleh itu dapat membuat kita makin frustasi dan meratapinya dengan susah hati.

Dan masalah yang sama juga dihadapi oleh Daud saat itu, dan ia gambarkan bagaimana keadaan dan suasana hatinya yang  sangat pilu itu sama dengan berada dalam jurang yang sepi, gelap dan merasa terbuang. Tetapi Daud selalu berpegang kepada Tuhan dan dengan imannya ia berharap kepada Tuhan semata.

Sahabat ku, mari kita belajar dari Daud dan lihat langkah-langkah iman apa yang harus kita ambil ketika berada dalam sebuah masalah;

1. Berseru dengan iman, yaitu berdoa. 
Dalam ayat 1 dan 2 dalam Mazmur pasal 130, Daud  dalam pergumulannya datang merendahkan  hatinya  kepada Tuhan dan  memohon belas kasihNya.  Mazmur 50:15 “Berserulah kepadaKU pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan AKU”. Daud mengutarakan seluruh isi hatinya pada Tuhan.

2. Berani mengoreksi diri. 
Dalam Mazmur 130 ayat 3 dan 4 , Daud sendiri mengungkapkan bahwa ia mempunyai kesalahan-kesalahan. Artinya, banyak  masalah  terjadi  yang tengah dihadapinya adalah karena akibat dari perbuatan-perbuatannya sendiri. Ia mengakui kesalahan-kesalahan itu kepada Tuhan. Siapakah  yang dapat tahan, jika Tuhan mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kita ? Tidak seorangpun yang dapat tahan. Namun kita bersyukur atas FirmanNya, dalam  1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.

Daud mengetahui bahwa hanya  pada Tuhan saja ada pengampunan.  Allah akan memberi  pengampunan kepada orang yang mau bertobat dan mengakui  dosa/kesalahannnya. Allah akan  menyembuhkan dan memulihkan mereka yang datang dengan hati yang jujur.  Allah ingin  menunjukkan kasih setiaNya kepada semua orang  yang berada dalam kesulitan, supaya mereka dapat mengenal  kasih, perhatian dan kebaikan-Nya.

3. Percaya pada Firman Tuhan. 
Dalam ayat 5 dan 6 pada Mazmur pasal 130, Daud menantikan Tuhan dan mengharapkan Firman-Nya. Seperti Daud juga katakan, “ Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janjiMu menghidupkan aku”, (Mazmur 119:50). Daud tidak berdaya,  dia tidak bisa berbuat apa-apa oleh karena hanya Allah sendiri  yang dapat mengampuninya,sebab itu ia  percaya hanya Tuhan dan menantinya. Jiwa Daud menanti, itu adalah pusat dari kepribadian manusia. Tuhan saja  yang sanggup menolongnya, karena itu ia sangat mengharapkan Tuhan. Daud katakan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, sampai 2 kali, ini  menunjukkan pada kehebatan kerinduannya,dan pengharapannya pada Tuhan. Daud berfokus pada Tuhan dan FirmanNya. Daud sangat yakin bahwa Firman Tuhan itu pasti terjadi atas dirinya.

4. Tetap berharap dan sabar menantikan Tuhan. 
Dalam Mazmur 130 ayat 7, melalui pengalamannya itu Daud menyerukan kepada kita orang percaya supaya berharaplah kepada Tuhan ! Orang yang berharap pada Tuhan, tentunya  tidak pernah jemu, tetapi dengan sabar menanti-nantikan pertolongan Tuhan tiba. Sebab hanya pada Tuhan ada kasih setia, dan DIAlah sang pembebas kita.

Sahabat...

Mari belajar dari apa yang telah Daud lakukan ketika ia berada dalam jurang masalah. Daud berseru pada Tuhan dalam doa, mau mengoreksi diri sendiri, tetap percaya pada Firman Tuhan dan berharap serta sabar menantikan pertolongan Tuhan.  Kalau kita mau melakukan seperti yang  telah dilakukan oleh Daud, maka Tuhan pasti menolong kita.

Amin.
Tuhan bersama mu. 

Popular posts from this blog

Berilah Maka Kamu Akan Diberi

Berfoya-foya Dalam Kemewahan

Masih Ragu Dengan Kuasa-Nya?