Kemerdekaan Didalam Tuhan
"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Injil Yohanes 8:36)
Setiap orang Kristen yang telah lahir baru akan mengalami kemerdekaan. “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” (2 Korintus 3:17). Kemerdekaan yang dimaksud adalah merdeka atas kuasa dosa, kutuk dan segala sesuatu yang ditimbulkan oleh dosa, karena saat kita belum dilahirkan kembali kita berada di bawah hukum dosa yang akan membawa kepada kebinasaan. “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah tegak dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5:1)
Banyak orang Kristiani mengaku sudah dilahirkan kembali atau lahir baru atau sudah dimerdekakan bersama Kristus, tetapi mereka masih terikat oleh berbagai hawa nafsu atau perbuatan-perbuatan dosa; percabulan, iri hati, dengki, dan masih terikat oleh kepercayaan nenek moyang dan adat istiadat yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Diperintahkan: “...jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Lihatlah dirimu beribadah.” (baca 1 Timotius 4:7).
Sahabat.
Orang yang mengalami kemerdekaan atau lahir baru tidak lagi hidup dalam kegelapan (dosa), karena “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” (1 Yohanes 1:5). Sebagai anak-anak Tuhan kita ini adalah anak-anak terang.
Oleh karena itu kita harus menanggalkan semua perbuatan gelap dan hidup dalam kebenaran setiap hari. Keberadaan kita di tengah-tengah dunia ini tidak mudah karena kita harus menjadi terang itu, sehingga melalui kehidupan kita nama Tuhan dipermuliakan, dan selalu ada upah bagi setiap orang yang hidup dalam kebenaran seperti tertulis: “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” (Yesaya 32:17).
“Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman,” (2 Timotius 1:9).
Amin.
Tuhan bersama mu.