Haruskah dia yang menderita karena kesalahan ku?
Baru saja aku selesai mendoakan seorang bapak yang ber sharing dengan ku dirumahnya.
Selama ini si bapak tak pernah mendapat masalah, kenapa? karena selama ini semuanya bisa dibeli dengan uang. jangankan rumah sakit bila dia sakit, pulau saja bisa dibeli. karena dia adalah pemilik sebuah bank atau dia adalah bankir di Singapore. Dia baru tertunduk saat mengetahui anaknya yang paling dia cintai mengalami cancer otak atau Tumor Ganas (Maligna) yang katanya sih dibagian brainstem type glioblastoma multiforme dan sudah stadium tinggi memasuki IV dan jauh dari kata sembuh, karena dokter pun sudah berkata hanya mukjizat yang dapat menyembuhkan anaknya.
Sudah berobat kemanapun dan membuang uang yang sudah tak terhitung tapi si anak yang baru berumur 14 tahun itu tidak kunjung sembuh, malah yang tadinya tidak apa apa akhirnya terkena dampak dari pengobatan cancer itu dimana si anak menjadi tidak dapat berdiri. Dengan ditemani si anak, si bapak hanya bisa bercerita sambil menangis...dia bingung harus gimana...
Saat dia bertanya kepadaku, “mengapa harus dia yang mengalami ini? mengapa bukan saya saja kalau ini karena kesalahan saya?.... aku terdiam sambil berdoa dan aku mohon Tuhan jawab aku melalui firmanNya. Bapak ini adalah seorang Kristiani tulen, bahkan dia berkata “setiap ada rumah ibadah gereja mau dibangun, saya lebih dulu mengulurkan tangan untuk itu, saya mengasihi Allah, tapi.... tapi mengapa begini balasannya..”.
Jawabannya adalah Roma 1:18 “ Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia” jadi kita introspeksi kedalam dulu, jangan merasa kita sudah benar dihadapan Allah, adakah roh sombong, roh angkuh, roh yang menyembah kepada mamon.
Jadi, ketika Tuhan marah sesungguhnya Ia tengah berupaya memperingati kita supaya kita sadar dan bertobat. Dengan kata lain kemarahan Tuhan merupakan "suara" teriakan untuk menyadarkan kita setelah berulang kali Ia memperingati kita pertama dengan suara yang lembut tapi kita tak pernah mau dengar dan sadar, kedua dengan suara yang agak keras, tapi masih belum mau mendengar dan ketiga adalah teriakan Tuhan, sampai tidak mau mendengar juga, yang keempat adalah diambilnya semua itu daripadamu.
Aku suka dengan ayat ini dan aku berikan kepadanya untuk dibaca. (Ibrani 12:5-6) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak .
Dan aku memberanikan diri untuk berbicara lebih jauh mengenai kepribadiannya, hidupnya bersama Tuhan dan kepada keluarga.... ternyata jauh dari hal yang benar.. Memang untuk gereja memberi, supaya terlihat paling wah, dan setiap ditegur marah, diajak ke gereja sibuk, dengan anak hubungannya jauh, anak hanya dikenyangkan dengan uang dan dengan didikan mama tirinya yang jauh dari kata sayang... Setiap diberi nasehat yang menasehati cdiberi uang dan disuruh pergi, ditegur baik tapi marah...
Akhirnya dia tertunduk saat aku buka semuanya, dan aku juga berkata mengapa Allah menyesah.. ya karena Dia sayang sama kita seperti ayat diatas. Jadi Tuhan bisa pakai apa saja dan siapa saja dan biasanya yang paling kita sayang untuk merubah karakter dan kehidupan kita menjadi lebih baik... MENGAPA HARUS DIA? ya Tuhan tahu kelemahanmu untuk merubah mu dengan cara begitu kamu akan berubah. Hanya satu yang dirindukanNya, kita hidup di dalam kehendak-Nya yang sempurna dan baik.
Ya, kadang kesusahan, penyakit atau malapetaka merupakan hukuman yang dapat berubah kita, seperti dalam banyak kasus selama sejarah Israel, dan khususnya ketika mereka dalam masa Pembuangan. Kitab Ayub adalah penjelasan yang indah mengenai penderitaan yang mempunyai dua tujuan, yaitu untuk mendisiplin jiwa agar hidup sesuai dengan firmanNya dan untuk memuliakan Allah.
Jika kita tidak mau berubah sepenuhnya dan bertobat atas perbuatan kita, maka kesembuhan dan pengampunan Allah akan terhambat, ampunilah orang terlebih dahulu baru memohon ampun untuk diri sendiri. Karena ada tertulis "karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang disurga akan mengampuni kamu juga... Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang,Bapamu juga tidak akan mengapuni kesalahanmu"(Matius 6:14,15). Dan bila kita sudah diampuni maka kesembuhan akan terjadi, begitupun kita harus mengakui kesalahan kita dihadapan Allah agar kita diampuninya. Seberapa besar kasih kita sehingga kita bisa berkata kita mengasihi Allah (dimulut) tapi tindakan kita jauh dari kata kasih.... ingat! Dalam 1 Yohanes 4:10 ada tertulis; “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” jadi hari ini kita ada, itu karena kasihNya.
Singkat cerita setelah mengutarakan semuanya dari hati yang paling dalam, kami berdoa dan minta pengampunan dan belas asih Allah dan berdoa, dan apa yang terjadi.... Dalam nama Yesus... si anak dapat berdiri dan memeluk ayahnya dan memaafkan ayahnya dan semua bersorak karena Allah itu baik, dan terjadilah rekonsiliasi antara anak dan bapak, dan juga antara bapak dan Bapa disurga. Terpujilah Kristus, aku percaya ada kesembuhan dalam diri mereka, bagi orang yang mau menerima Yesus untuk bertahta didalam kehidupanNya dan mau bertobat dan mau merubah sikap hidupnya. dan aku percaya dalam satu minggu kedepan anak dan keluarga ini akan menjadi saksi Yesus.
Amin.
MASIH MAU MENGORBANKAN ORANG YANG KAMU SAYANGI KARENA KESALAHANMU?
BELUM TERLAMBAT, BERTOBATLAH DAN IKUT TUHAN SUNGGUH-SUNGGUH.