Jangan Menghakimi



"Barangsiapa di antara kamu tidak berodsa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Injil Yohanes 8:7)


Adalah lebih mudah berkomentar, menyalahkan serta melontarkan penghakiman kepada orang lain daripada melihat ke 'dalam' diri sendiri (menyadari kesalahan dan kekurangan), seperti tertulis "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Injil Matius 7:3,5).

Seperti itulah kehidupan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang begitu mudahnya menghakimi orang lain yang berbuat kesalahan. Suatu ketika ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa ke hadapan Yesus seorang perempuan yang kedapatan berzinah dan berkata, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dan hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian." (Injil Yohanes 8:4,5a).

Andaikan waktu itu mereka menyerahkan perempuan pezinah itu kepada imam besar, raja atau hakim, ia pasti sudah dirajam dengan batu dan mati. Untunglah mereka membawanya kepada Yesus. Yesus memperhatikan perempuan itu dengan belas kasihan dan kasih yang luar biasa, dan Dia berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Tak seorang pun berani melempari perempuan itu, lalu pergilah mereka seorang demi seorang meninggalkan Yesus.

Sahabat....
Adakah di antara kita yang tidak berdosa atau suci? Tuhan datang "...untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Injil Lukas 19:10); Dia datang untuk orang-orang berdosa seperti perempuan itu. Berkatalah Yesus, " 'Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?' Jawabnya: 'Tidak ada, Tuhan.' Lalu kata Yesus: 'Akupun tidak menghukum engkau, Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang.' " (Injil Yohanes 8:10-11).

Tuhan mengasihi orang berdosa. Dia rela mati di atas kayu salib menebus dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Sebab itu, jangan kalian sia-siakan pengorbananNya.

Hiduplah dalam pertobatan dan jangan menghakimi orang lain.

Amin.
Tuhan bersama mu.

Popular posts from this blog

Berilah Maka Kamu Akan Diberi

Berfoya-foya Dalam Kemewahan

Masih Ragu Dengan Kuasa-Nya?